Pengertian Film
Film merupakan salah satu peralatan radiologi yang sangat vital dan sangat sensitif terhadap cahaya maupun sinar-x. Film ini, berdasarkan kesensitifan dan emulsinya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu blue sensitive dan green sensitive atau sering di sebut juga dengan istilah film yang memiliki karakteristik low speed dan high speed.
Blue sensitif sering dikenal juga dengan monocromatic emultion, yaitu jenis emulsi film yang hanya peka sampai dengan panjang gelombang warna biru. Seangkan green sensitive sering disebut juga dengan policromatic emultion, yaitu jenis emulsi film yang hanya peka sampai dengan panjang gelombangnya warna hijau.
Bagian-bagian film radiografi:
1. Dasar film (film base)
Bahan utama film base terbuat dari poliester, dan umumnya memiliki zat warna kebiruan (blue base). Film
base ini memiliki ketebelan kurang-lebih 0,18 mm.
2. Lapisan perekat (subtratum layer)
Fungsi lapisan perekat
-Menempelkan lapisan emulsi film secara merata pada lapisan datar.
-Mencegah rerpisahnya butiran-butiran emulsi film.
Bahan yang digunakan untuk lapisan perekat adalah larutan gelatin. Larutan gelatin adalah susunan protein yang sangat komplek yang berasal dari kollagen fibres (potongan-potongan serat) yang berasal dari kartilago, kulit dan osesin binatang memamah biak, yang selanjutnya di proses secara hidrolisis sehingga terbentuknya gelatin polymer (NH2 CH2 COOH)n.
sifat-sifat gelatin yang menguntungkan anatra lain :
a. Mempunyai daya ikat yang baik terhadap butiran-butiran perak halida.
b. Pada suhu tertentu mudah bersenyawa dengan larutan lain dan jika didinginkan akan kembali mengeras.
c. Tidak memberi pengaruh terhadap perak halida, baik setelah maupun sebelum disinari.
d. Jika dimasukkan ke dalam latutan prossesing ( pembangkit ) akan mudah mengembang, sehingga gelatin
ini akan memberi kesempatan kepada zat-zat lain untuk bereaksi.
3. Emulsi film
Emulsi film merupakan “ sensitive material ” yang digunakan untuk membentuk bayangan radiograf.
Ada tiga jenis halida yang biasa seringa dipergunakan. Diantaranya yaitu :
a. Silver bromida ( AgBr ) : Memiliki cut-off sensitivity mencapai 480 nm. cut-off sensitivity adalah batas
panjang gelombang dari emulsi film yang menunjukkan batas akhir kesensitifannya. Memiliki peak
sensitivity mencapai 430 nm.Peak sensitivity adalah panjang gelombang dimana emulsi film menunjukkan
pada tingkat yang paling sensitif. Umumnya digunakan untuk pembuatan emulsi film radiografi maupun
fotografi.
b. Perak iodida ( AgI ) : Umumnya digunakan sebagai halida campuran dengan tujuan untuk meningkatkan
sensitifitasnya.
c. Silver clorida ( AgC l )
4. Lapisan pelindung (supercoat)
Lapisan pelindung ini terbuat dari gelatin dan berfungsi sebagai antibrasi (luka atau terkelupas).
Fungsi Film sinar-x
Fungsi film sebagai pencatatan bayangan dari gambra yang di inginkan shingga bisa terlihat melalu film itu.
Penyimpanan Film Sinar-x
Syarat-syarat penyimpanan film sinar-x
a. Suhu kira-kira 13o C
b. Kelembaban udara maksimum 50% yaitu dalam keadaan dingin dan kering. Kerusakan emulsi film
tersebut berupa makin besar fog level dan berkurangnya speed kontras.
c. Terlindung dari radiasi pengion
d. Jauh dari bahan kimia
e. Tidak terjadi tekanan mekanik baik diantara kotak-kotak film itu sendiri
Syarat-syarat penyimpanan tidak terpenuhi
a. Fog level meninggi
b. Sensitifitas film menurun
c. Kontras menurun
Penyimpanan di gudang
a. Udara dingin dan kering
b. Sirkulasi / ventilasi udara cukup
c. Film harus disimpan berdiri untuk mencegah terjadinya “presure marka”
d. Harus tersusun menurut “expire date”
e. Temperatur 20o
f. hindari dari bahan radioaktif atau radiasi
Penyimpanan di kamar gelap
a. Disimpan pada meja kering
b. Dibuka pada keadaan gelap
c. Disimpan tegak
d. Box film selalu tertutup
Penyimpanan di kamar pemeriksaan
a. Film disimpan didalam kaset
b. Jauh dari sumber radiasi
c. Terpisah antara film yang sudah terkena eksposure dengan yang belum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar